Home > Cerbung > Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 7: Babak Baru dalam Cinta)

Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 7: Babak Baru dalam Cinta)

Cinta Editor untuk Sang Penulis

Setelah berminggu-minggu menghadapi ancaman, tekanan, dan ketegangan, Nina dan Dimas akhirnya merasakan sedikit ketenangan. Dukungan publik dan bantuan Pak Arman telah membantu mengungkap kebenaran, dan para pelaku di balik ancaman tersebut telah ditangkap. Meskipun luka-luka dan ketakutan masih ada, mereka tahu bahwa mereka telah memenangkan pertempuran.

Pagi itu, di apartemen mereka yang mulai terasa seperti rumah, Nina bangun lebih awal. Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela, memberikan kehangatan yang menenangkan. Dia melihat Dimas yang masih tertidur di sebelahnya, wajahnya terlihat lebih tenang daripada beberapa minggu terakhir.

Nina merasakan cinta yang mendalam mengalir di dalam hatinya. Dia perlahan bangkit dari tempat tidur, mencoba untuk tidak membangunkan Dimas, dan menuju dapur untuk membuat sarapan. Saat dia memasak, pikirannya melayang pada semua yang telah mereka lalui bersama. Ancaman, rahasia, dan ketegangan hanya membuat cinta mereka semakin kuat.

Banner Ruparupa Special Online

Advertisement

Dimas bangun beberapa saat kemudian, terkejut melihat Nina sudah sibuk di dapur. “Selamat pagi, sayang,” kata Dimas dengan senyuman lembut, matanya berbinar dengan rasa syukur.

Nina membalas senyuman itu. “Selamat pagi, Dimas. Aku membuatkan sarapan kesukaanmu.”

Baca juga:  Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 5: Rahasia Terungkap di Malam yang Mencekam)

Mereka duduk bersama di meja makan, menikmati sarapan dengan suasana yang lebih ringan dan bahagia. Setelah makan, Dimas memegang tangan Nina dengan lembut. “Nina, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Nina merasakan ketegangan yang tiba-tiba. “Apa itu, Dimas? Kau terlihat serius.”

Dimas menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. “Setelah semua yang telah kita lalui, aku menyadari betapa berharganya kamu dalam hidupku. Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku ingin kita memulai babak baru dalam hidup kita.”

Nina terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca. “Dimas, apa maksudmu?”

Dimas tersenyum, lalu berlutut di depan Nina, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. “Nina, maukah kau menikah denganku?”

Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Nina. “Dimas, tentu saja aku mau! Aku sangat mencintaimu.”

Dimas memasangkan cincin di jari Nina, dan mereka berciuman dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Itu adalah momen yang sempurna, momen yang mereka tahu akan mengubah hidup mereka selamanya.

Hari-hari berikutnya diisi dengan persiapan pernikahan. Meskipun mereka masih harus berhati-hati karena ancaman yang mungkin masih ada, Nina dan Dimas merasa lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya. Mereka merencanakan pernikahan sederhana namun penuh makna, mengundang teman-teman dan keluarga terdekat.

Baca juga:  Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 4: Bayangan Masa Lalu)

Hari pernikahan akhirnya tiba. Langit cerah dan udara sejuk menyambut mereka. Nina mengenakan gaun putih yang indah, sementara Dimas tampak gagah dengan setelan hitamnya. Mereka berdiri di depan altar, mata mereka saling bertemu dengan penuh cinta.

“Di hadapan Tuhan dan orang-orang terkasih, aku berjanji akan selalu mencintaimu, mendukungmu, dan melindungimu,” kata Dimas dengan suara penuh emosi.

Nina menatap Dimas dengan mata berbinar. “Aku juga berjanji akan selalu mencintaimu, mendukungmu, dan bersama-sama kita akan menghadapi apapun yang datang.”

Mereka saling berciuman di hadapan para tamu, diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan. Itu adalah awal dari babak baru dalam hidup mereka, babak yang penuh dengan cinta, harapan, dan kebahagiaan.

Setelah pernikahan, Nina dan Dimas memutuskan untuk memulai hidup baru di tempat yang lebih tenang. Mereka pindah ke sebuah kota kecil yang indah, jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Di sana, mereka membangun rumah dan menjalani hidup yang damai dan penuh cinta.

Nina melanjutkan karirnya sebagai penulis artikel, sementara Dimas membuka usaha kecil yang selalu ia impikan. Mereka bekerja keras, tetapi selalu menyempatkan waktu untuk satu sama lain, menikmati momen-momen kecil yang membuat hidup begitu berarti.

Baca juga:  Romansa Senandung Pagi (Episode 4: Riak di Balik Kesibukan)

Suatu malam, saat mereka duduk di teras rumah, menikmati angin malam yang sejuk, Dimas memandang Nina dengan penuh cinta. “Nina, aku sangat beruntung memiliki kamu dalam hidupku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak bertemu di pameran seni itu.”

Nina tersenyum, merasakan kehangatan dalam hatinya. “Aku juga merasa begitu, Dimas. Cinta kita telah melalui banyak ujian, dan aku tahu bahwa kita akan selalu bisa mengatasi apapun yang datang.”

Mereka berciuman di bawah bintang-bintang, menikmati kedamaian dan kebahagiaan yang mereka miliki. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, mereka tahu bahwa cinta mereka cukup kuat untuk mengatasi semuanya. Dan dengan itu, mereka siap memulai babak baru dalam hidup mereka, bersama-sama menghadapi masa depan dengan penuh harapan dan cinta yang tak tergoyahkan.

TAMAT

Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?

Ayo, bergabung sekarang! Gratis!

RajaBackLink.com

Advertisement

Banner Rupa Rupa

Advertisement

You may also like
Cinta Editor untuk Sang Penulis
Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 6: Menghadapi Ancaman dengan Berani)
Cinta Editor untuk Sang Penulis
Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 5: Rahasia Terungkap di Malam yang Mencekam)
Cinta Editor untuk Sang Penulis
Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 4: Bayangan Masa Lalu)
Cinta Editor untuk Sang Penulis
Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 3: Pertarungan di Kantor)

Leave a Reply

-Untuk kerjasama promosi, publikasi kegiatan, content placement, media partner, sponsored article, dan penayangan banner, silahkan hubungi e-mail: admin@liburasik.com-