Nina melangkah masuk ke galeri seni yang penuh dengan keramaian, aroma cat minyak dan anggur putih menguar di udara. Mengenakan gaun hitam elegan yang mempertegas lekuk tubuhnya, dia terlihat seperti dewi di antara para pengunjung. Malam itu, Nina diundang sebagai perwakilan dari majalah fashion tempatnya bekerja. Matanya yang tajam menyapu setiap lukisan di dinding, mencari inspirasi untuk artikel berikutnya.
Di sudut lain galeri, Dimas berdiri dengan postur santai. Jaket kulit yang dikenakannya membuatnya tampak lebih mencolok di antara kerumunan. Rambut hitamnya yang sedikit acak-acakan memberi kesan pemberontak yang memikat. Dia mengamati pengunjung dengan mata tajam, mencatat setiap detail untuk artikelnya. Ketika matanya bertemu dengan Nina, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya—seolah-olah dia melihat langsung ke dalam jiwa Nina.
Nina merasakan sesuatu yang aneh saat tatapan mereka bertemu. Jantungnya berdegup lebih cepat. Dimas berjalan mendekat dengan langkah percaya diri, senyumnya yang nakal menghiasi wajahnya. “Halo, boleh aku menemanimu mengagumi seni malam ini?” katanya dengan suara yang dalam dan menggoda.
Nina tersenyum tipis. “Tentu, kenapa tidak? Aku selalu suka ditemani pria tampan,” balasnya sambil sedikit memiringkan kepala.
Dimas tertawa kecil. “Nama saya Dimas, penulis artikel freelance. Sedang mencari inspirasi?”
“Nina, editor majalah fashion. Yah, mungkin aku juga sedang mencari inspirasi,” jawabnya sambil mengedipkan mata.
Mereka berjalan bersama, mendiskusikan setiap lukisan dengan penuh gairah. Dimas, dengan pengetahuannya yang luas tentang seni, membuat Nina terpesona. Dia merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakannya sebelumnya—sebuah koneksi yang mendalam. Setiap kata yang diucapkan Dimas seolah menghipnotisnya.
Di tengah percakapan mereka, Dimas mendekatkan wajahnya ke telinga Nina dan berbisik, “Apa kau tahu, ada sebuah sudut di galeri ini yang jarang dikunjungi orang. Mau aku tunjukkan?”
Nina, terpesona oleh karisma Dimas, mengangguk. Mereka berjalan menuju sudut yang dimaksud, melewati keramaian dan masuk ke area yang lebih sepi. Di sana, sebuah lukisan besar menggantung, menggambarkan sepasang kekasih dalam pelukan penuh gairah.
Dimas berdiri sangat dekat dengan Nina, napasnya yang hangat menyentuh kulit lehernya. “Lukisan ini mengingatkanku pada sesuatu yang indah dan menggairahkan,” katanya, matanya menatap lurus ke mata Nina.
Nina merasa pipinya memerah. “Oh ya? Apa itu?” tanyanya dengan suara lembut.
Dimas mendekatkan bibirnya ke telinga Nina lagi, kali ini lebih dekat. “Menghabiskan malam dengan seseorang yang membuat jantungku berdegup lebih cepat,” bisiknya dengan nada yang penuh hasrat.
Nina tertawa kecil, berusaha mengendalikan detak jantungnya yang semakin cepat. “Kau tahu cara merayu, ya?” katanya sambil menatap lurus ke mata Dimas.
Dimas tersenyum, bibirnya hanya beberapa inci dari bibir Nina. “Mungkin. Tapi ini lebih dari sekadar rayuan, Nina. Ada sesuatu tentangmu yang membuatku tidak bisa berhenti memikirkan apa yang bisa terjadi selanjutnya.”
Nina menelan ludah, merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Mereka berdiri begitu dekat, seolah dunia di sekitar mereka menghilang. Dimas perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Nina, memberikan ciuman lembut yang penuh dengan perasaan.
Ciuman itu membangkitkan semua perasaan yang tertahan di dalam diri Nina. Dia membalas ciuman Dimas dengan penuh gairah, melupakan semua orang dan segala sesuatu di sekitar mereka. Malam itu, di sudut galeri yang sepi, dua jiwa yang terpisah oleh takdir akhirnya bersatu dalam ciuman yang membara.
Ketika mereka akhirnya berpisah, Dimas menatap Nina dengan mata yang penuh dengan janji. “Ini baru permulaan, Nina. Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu,” katanya dengan suara yang dalam dan serius.
Nina tersenyum, matanya bersinar. “Aku juga ingin tahu lebih banyak tentangmu, Dimas.”
Malam itu menjadi awal dari sebuah perjalanan yang penuh dengan cinta, rahasia, dan tantangan. Dan di balik bayangan-bayangan seni, mereka menemukan sesuatu yang lebih indah dari lukisan manapun—cinta sejati.
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!