Home > Cerbung > Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 3: Antara Cinta dan Kewajiban)

Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 3: Antara Cinta dan Kewajiban)

Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan setiap momen yang Dina habiskan bersama Rian semakin memperdalam perasaan di antara mereka. Hubungan mereka berkembang dari sekadar rekan kerja menjadi sahabat yang selalu ada untuk satu sama lain. Namun, di balik kehangatan itu, Dina merasakan dilema perasaan yang semakin kuat.

Suatu sore, setelah hari yang melelahkan, Dina duduk termenung di kafe dekat kantor. Ia memandangi secangkir kopi di depannya, mencoba menenangkan pikiran yang berkecamuk. Tak lama kemudian, Rian datang dan duduk di hadapannya.

“Dina, kamu kelihatan cemas. Ada apa?” tanya Rian dengan nada penuh perhatian.

Banner Ruparupa Special Online

Advertisement

Dina tersenyum lemah. “Saya hanya berpikir tentang banyak hal, Rian. Tentang kita.”

Rian menghela napas panjang. “Aku juga merasakan hal yang sama. Aku tahu ini tidak mudah, Dina. Aku sudah berkeluarga dan situasi ini membuat segalanya menjadi rumit.”

Dina menatap Rian dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. “Apa yang harus kita lakukan, Rian? Aku tidak ingin merusak apa yang kita miliki, tapi aku juga tidak bisa mengabaikan perasaan ini.”

Baca juga:  Cinta Editor untuk Sang Penulis (Episode 5: Rahasia Terungkap di Malam yang Mencekam)

Rian menggenggam tangan Dina dengan lembut. “Aku pun tidak tahu, Dina. Aku terjebak antara kewajiban sebagai suami dan ayah, serta perasaan yang tumbuh di antara kita. Aku tidak ingin menyakiti siapa pun, terutama keluargaku dan dirimu.”

Dina merasakan air mata menggenang di matanya. “Aku hanya ingin kita bisa menemukan jalan yang terbaik, Rian. Aku tidak ingin menjadi alasan kehancuran keluargamu, tapi aku juga tidak bisa mengabaikan perasaan ini.”

Rian mengusap tangan Dina dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. “Kita harus bijaksana, Dina. Mungkin kita harus memberikan jarak sementara, untuk memikirkan apa yang benar-benar kita inginkan.”

Malam itu, Dina pulang dengan hati yang berat. Kata-kata Rian terus terngiang di pikirannya. Ia tahu bahwa memberi jarak mungkin adalah solusi terbaik, tapi hatinya tidak siap untuk berpisah. Dina mencoba untuk fokus pada pekerjaannya, namun bayangan Rian selalu hadir di benaknya.

Baca juga:  Jejak Cahaya di Sekolah (Episode 1: Senyum di Tengah PPL)

Beberapa minggu berlalu, dan Dina serta Rian mencoba untuk menjaga jarak. Namun, proyek besar yang mereka tangani membuat mereka sulit benar-benar terpisah. Setiap kali mereka bertemu, perasaan yang terpendam kembali muncul, semakin memperumit situasi.

Suatu malam, saat mereka bekerja lembur di kantor, Dina tidak bisa menahan perasaannya lagi. Ia mendekati Rian dan berkata dengan suara gemetar, “Rian, aku tidak bisa terus begini. Aku tidak bisa berpura-pura bahwa perasaan ini tidak ada.”

Rian menatap Dina dengan mata yang penuh rasa bersalah. “Aku juga merasakan hal yang sama, Dina. Aku merasa kita berada di persimpangan jalan yang sulit. Aku mencintaimu, tapi aku juga mencintai keluargaku.”

Dina merasa dadanya sesak mendengar kata-kata itu. “Rian, aku tidak ingin memaksamu untuk memilih. Aku hanya ingin kita bisa menemukan cara untuk menghadapi perasaan ini tanpa menyakiti siapa pun.”

Baca juga:  Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 5: Di Antara Dua Dunia)

Rian menghela napas panjang, mencoba mencari kata-kata yang tepat. “Dina, aku juga ingin kita bisa menemukan solusi. Tapi mungkin yang terbaik adalah kita tetap fokus pada pekerjaan dan mencoba menjaga jarak, setidaknya untuk sementara waktu.”

Dengan hati yang berat, Dina setuju. Mereka memutuskan untuk menjaga profesionalitas dan membatasi interaksi pribadi. Namun, setiap kali mereka bertemu, perasaan cinta yang terpendam selalu hadir, membuat mereka sulit untuk benar-benar berpisah.

Dina dan Rian kini berada dalam dilema perasaan yang semakin rumit. Mereka tahu bahwa keputusan ini tidak mudah, tapi mereka juga sadar bahwa perasaan cinta tidak bisa begitu saja diabaikan. Akankah mereka mampu menjaga profesionalitas, atau perasaan cinta akan menguasai mereka? Saksikan kelanjutannya di episode berikutnya.

Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?

Ayo, bergabung sekarang! Gratis!

RajaBackLink.com

Advertisement

Banner Rupa Rupa

Advertisement

You may also like
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 6: Di Persimpangan Hati)
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 5: Di Antara Dua Dunia)
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 4: Antara Cinta dan Kesetiaan)
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya
Asmara Rahasia Dibalik Senyum Manisnya (Episode 2: Semakin Dekat di Balik Senja)

Leave a Reply

-Untuk kerjasama promosi, publikasi kegiatan, content placement, media partner, sponsored article, dan penayangan banner, silahkan hubungi e-mail: admin@liburasik.com-