DPD Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Lampung berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menyelenggarakan Lampung MICE Forum II 2021 di Gedung Serba Guna Polinela, Bandar Lampung. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari 14-16 Desember 2021 dengan beberapa rangkaian, antara lain Panel Discussion, Talkshow, Stakeholder Presentation, UMKM Exhibition, Seminar Enterpreneurship, Live Cooking, Entertainment dan Declaration Bandar Lampung Convention City.
Acara dibuka oleh Walikota Bandar Lampung, diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Khaidarmansyah, Selasa (14/12). Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Khaidarmansyah, Walikota mengatakan Kota Bandar Lampung merupakan etalase dari Provinsi Lampung dan juga pintu gerbang dari Pulau Jawa atau sebaliknya. Sebagai gerbang utama Pulau Sumatera, Bandar Lampung menduduki posisi yang sangat strategis.
Lampung MICE Forum ini diharapkan menjadi momentum untuk memberikan masukan yang positif kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung. Sekaligus juga sebagai ajang promosi agar Bandar Lampung lebih dikenal oleh wisatawan, baik domestik maupun macanegara.
Saat memberikan sambutan, Ketua DPD Asperapi Lampung Dede Djaendar Muda mengatakan industri MICE sangat potensial dan bermanfaat. Diantaranya berkontirubusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah dan juga devisa negara.
“Industri MICE merupakan bisnis jasa kepariwisataan yang bergerak di seputar pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. Suatu jenis pariwisata dimana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang. Berkolaborasi bersama stake holder untuk tujuan tertentu. Industri ini tidak bisa berdiri sendiri. Artinya memerlukan kerja semua dari stake holder karena membutuhkan pelayanan dan komponen lain dari banyak pihak. Industri MICE berpotensi dan layak dikembangkan di Bandar Lampung,” ujar Dede.
Sementara itu, Direktur Polinela Dr. Ir. Sarono, M.Si. mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pengembangan pariwiata Lampung. Menurut Sarono, sebagai pendidikan tinggi vokasi, Polinela berkepentingan menyiapkan sumber daya manusia-nya.
“Kita saat ini sudah jalan program studi yang berkaitan dengan pariwisata, yaitu Perjalanan Wisata. Kemudian yang kedua, kita sudah mendapatkan ijin operasional tentang perhotelan. Kemudian, tahun ini juga, kita ngajukan teknologi patisserie, yang merupakan bagian terpenting dalam proses pariwisata. Dan yang akan kita declare pada saat ini juga adalah program studi MICE,” kata Sarono.
Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan 2 sesi diskusi panel. Tema yang pertama adalah “Lampung Tujuan Wisata MICE Dunia”. Narasumbernya antara lain Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Disparekraf Provinsi Lampung Melly Ayunda, VP Perencanaan Infrastruktur ASDP Antoni Nugraha, Dr. Ir. Sarono, M.Si., dan Dede Djaendar Muda. Panel diskusi pertama ini dimoderatori oleh Dosen Polinela Damara Siregar.
Sedangkan diskusi panel kedua mengangkat tema “Bandar Lampung Convention City”. Hadis sebagai narasumber Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Lampung Lekat Rahman, Sekretaris BPD PHRI Lampung Friandi Hendrawan, GM Hotel Bukit Randu Raban Sucitra, dan Sekjen DPP Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) Budi Rahman SE. MM. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator ialah Dosen Polinela Meyliana Astriyantika, S.Hut., M.Si.(dwi)
Artikel ini juga bisa dibaca di travel2lampung.com