Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara, ini terkenal atas potensi wisata yang ada di dalamnya. Tak mengherankan jika tempat wisata di Pulau Samosir banyak dikunjungi, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain bisa menikmati keindahan alamnya, sobat liburasik juga dapat mengunjungi tempat wisata bersejarah peninggalan zaman kerajaan suku Batak. Kegiatan wisata bersejarah yang dapat kamu kunjungi di Desa Tomok, Pulau Samosir, ini adalah Rumah Adat dan Patung Menari Sigale-gale.
Sigale-gale merupakan patung kayu yang diukir menyerupai manusia yang digunakan sebagai pertunjukan tari suku Batak di Pulau Samosir. Patung Sigale-gale ini mampu menari seperti halnya manusia. Menariknya, pada zaman dahulu, patung Sigale-gale dipercaya dapat menari dengan bantuan magis, tetapi saat ini patung tersebut hanya bisa menari dengan bantuan tenaga manusia. Hingga kini, tari Sigale-gale masih dipertunjukan sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Batak yang ada di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Saat mengunjungi Desa Tomok, Pulau Samosir, tak lupa liburasik.com singgah ke Objek Wisata Budaya Sigale-gale untuk mencoba manortor bersama patung Sigale-gale. Sejak awal memasuki tempat bersejarah ini, liburasik.com diarahkan oleh salah satu pemandu wisata Sigale-gale yang dipanggil Amangboru.
Dengan sangat ramah, Amangboru menjelaskan asal muasal patung Sigale-gale. Tak hanya itu, Amangboru tersebut juga mengajari bagaimana cara menari adat Batak secara benar kepada liburasik.com. Khusus untuk perempuan, terdapat perbedaan cara menari yang sudah menikah dan masih lajang, yakni posisi meliukkan tangan berbentuk horizontal dan vertikal.
Setelah mencoba beberapa gerakan, dalam beberapa menit saja, liburasik.com bisa menarikan tarian adat Batak sambil menggunakan ulos dengan diiringi musik gondang khas suku Batak, Sumatera Utara. Keseruan pun semakin terasa saat iringan musik Batak, yakni lagu Anak Medan, membuat tubuh bergoyang-goyang.
Selain pertunjukan patung Sigale-gale, terdapat rumah adat Batak di Objek Wisata Budaya Sigale-gale ini. Rumah adat tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu Rumah Adat Bolon atau Rumah Adat Ijuk, Rumah Adat Siapori, dan Rumah Adat Sopo.
Salah satu pemandu wisata budaya Sigale-gale di Pulau Samosir, Parningoton Sidabutar, mengatakan patung Sigale-gale ini awalnya digunakan sebagai ritual pertunjukan tari upacara penguburan mayat suku Batak. Upacara tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang meninggal tanpa mempunyai anak atau yang meninggal tanpa meninggalkan keturunan karena semua anaknya telah tiada.
“Asal mula patung Sigale-gale ini dari daerah Tapanuli Utara, kemudian menyebar ke Pulau Samosir sehingga penduduk di Pulau Samosir menyebutnya Raja Manggale,” kata Parningoton, Sabtu (7/11).
Sebagai informasi, sobat liburasik bisa menari bersama Sigale-gale selama satu jam dengan diiringi musik Batak. Sobat liburasik hanya perlu merogoh kocek Rp100 ribu dan sudah bisa menari langsung bersama Sigale-gale serta berkeliling Objek Wisata Budaya Sigale-gale.
Bagi sobat liburasik yang ingin menonton pertunjukan Sigale-gale sekaligus menari bersama patung Sigale-gale, kamu bisa mengunjungi tempat wisata di Desa Tomok, Pulau Samosir, ini, ya! (Ans/L1)
—
Silahkan baca artikel menarik lainnya:
- Tak Perlu Hotel Ber-AC untuk Menginap di Parapat
- Bersih dan Harga Terjangkau, Hotel Grand Mega Pematang Siantar Patut Disinggahi
- Kampung Lawasan Heritage Cottage Membawamu Bernostalgia Liburan di Rumah Nenek
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!