Bahan utama pempek adalah tepung kanji dan ikan yang sudah digiling halus. Setelah dicampur dengan bumbu lainnya, bahan tersebut kemudian direbus. Pempek yang sudah direbus, bisa langsung konsumsi. Tapi banyak juga yang lebih suka digoreng dulu sebelum dimakan karena terasa lebih renyah. Pempek disajikan dengan kuah yang disebut cuka (di Palembang disebut cuko). Cuko dicampur dengan udang kering yang sudah dihaluskan dan irisan mentimun. Wuuihhh..seger banget…
Ada banyak macam pempek. Yang paling populer adalah pempek kapal selam. Pempek ini masuk golongan pempek besar. Di dalam pempek ini, ada satu butir telur utuh (tentunya tanpa cangkang). Ada juga pempek lenjer besar. Sebenarnya merupakan pempek lenjer yang tidak dipotong menjadi ukuran kecil. Tidak seperti Kapal Selam yang ada telur di dalamnya, pempek ini tidak ada isinya.
Yang masuk jenis pempek kecil antara lain; pempek adaan, pempek keriting atau pempek kerupuk, pempek telur, pempek tahu, pempek pistel atau pempek kates, pempek kulit. Bahkan ,searah perkembangan jaman , ada juga pempek sosis bahkan pempek keju.
Selain yang diolah dengan cara direbus dan digoreng, ada juga pempek yang diolah dengan cara dipanggang/dibakar. Cukup sulit menemukan pempek jenis ini di kota lain, selain Palembang. Pempek panggang tidak hanya disajikan dengan cuko. Ada juga yang disajikan dengan cara memasukkan kecap manis campur udang kering/ebi yang sudah dihaluskan, ke dalam pempek yang sudah diiris setengah.
Kalau kita pergi ke Palembang, jangan heran kalau akan sering menemukan pempek yang dijual. Mulai dari kios kecil hingga restoran mewah. Ada juga pempek yang dijual cengan cara berkeliling. Biasanya dengan sepeda, gerobak atau cuma dijinjing dengan tempat seperti keranjang. Pokoknya dimana-mana ada pempek. Tidak sampai setiap 100 meter kita jalan akan menemukan pempek 🙂
Bayangkan, bagaimana sukanya masyarakat Palembang dengan makanan yang namanya Pempek ini 🙂 Wuiiihhhh…..mantap….. (Ellyana/Jahmi/LiburAsik.com)
***
