Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pemerintah daerah melakukan identifikasi berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya. Kegiatan tersebut sekaligus memperkuat pengembangan potensi sumber daya manusia (SDM) dalam upaya penciptaan lapangan kerja.Sehingga, akhirnya dapat menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan bangkit dan menggerakan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno pada acara KolaborAksi dengan perwakilan pemerintah Kabupaten Natuna (Kepulauan Riau), Kabupaten Sula (Maluku Utara), dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah) pada Jumat (24/12) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
“Pariwisata bisa dijadikan lokomotif. Kami melihat bahwa pariwisata menjangkau daerah yang terpencil. Menimbulkan multiplier effect yang cukup luas untuk membuka lapangan kerja,” ujar Sandiaga.
Deputi Bidang Pemasaran, Nia Niscaya meminta kepala daerah agar menyiapkan konten promosi wisata di daerahnya untuk dapat dipromosikan melalui akun media sosial yang dimiliki Kemenparekraf, anta lain @indtravel, dan @pesonaidtravel. Sebab, cara tersebut dinilai efektif dalam memasarkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif ke wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.
“Kami dari Deputi Pemasaran akan mendukung lebih intens. Oleh karena itu kami ingin meminta bantuan bapak ibu untuk menyiapkan konten video TVC durasi 30 detik, 1 menit, kemudian juga digital yang bisa kami publikasikan di akun media sosial kami,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu juga menyambut baik rencana kolaboraksi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Khususnya untuk pengembangan destinasi wisata yang ada di daerah agar lebih memiliki daya saing
“Tiga daerah ini memiliki potensi wisata bahari. Dan ini sangat cocok untuk dilakukan pengembangan desa wisata berbasis bahari. Karena keindahan alamnya sudah tidak diragukan lagi,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizki Handayani Mustafa mengaku siap mendukung untuk penyelenggaraan kegiatan sebagai salah satu upaya menarik wisatawan datang ke daerah tersebut.
“Kita berharap daerah mengusulkan event-event apa saja yang akan diselenggarakan selama satu tahun kedepan. Dan diharapkan penyelenggaran event dilaksanakan pada semester pertama, lantaran faktor cuaca saat akhir tahun tidak bisa terduga,” ujarnya.
Dalam kesempatannya, Bupati Natuna Wan Siswandi menjelaskan, Natuna dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo memiliki 5 pilar, yaitu Pertahanan, Pariwisata, Kelautan, Migas dan Lingkungan Hidup.
“Natuna itu memang daerah terluar berbatasan dengan sembilan negara. Natuna sudah ada geopark yang sudah diakui oleh nasional yang kita dorong untuk UNESCO. Kami berharap gaung Natuna lebih dikenal lagi dari sisi wisata. Untuk itu harus ada event nasional yang tentunya dihadiri oleh Pak Menteri,” katanya,
Di kesempatan yang sama, Bupati Sula Fifian Adeningsih Mus menjelaskan, pihaknya akan menggelar Festival Tanjung Waka pada tanggal 18-22 Desember 2021. Namun diundur ke 25-28 Februari 2022 karena cuaca yang kurang bagus. Dengan mengusung konsep Edu-Ekowisata, festival ini akan menampilkan beragam warisan kebudayaan lokal melalui konservasi ekosistem dan budaya menuju pariwisata berkelanjutan.
“Di Sula akan bebas sampah plastik 2024. Festival ini akan menjadi peluang baik untuk mempromosikan sektor pariwisata, khususnya pengembangan Community Based Tourism atau pariwisata berbasis masyarakat di Kepulauan Sula. Ada juga Coklat Sulamina yang menjadi produk ekonomi kreatif khas lokal,” katanya.(*/par/dwi)
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!