ari yang ditunggu-tunggu oleh Sarah akhirnya tiba. Setelah berhari-hari merasakan ketidakpastian dan kegelisahan, Sarah memutuskan untuk mengonfrontasi Reno dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia merasa bahwa ini adalah langkah yang harus diambil untuk menemukan kedamaian dalam hatinya.
Pada suatu sore, Sarah menghubungi Reno dan memintanya untuk bertemu di taman kampus tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama. Dengan suara yang tenang namun tegas, Sarah mengatakan bahwa ia perlu berbicara serius. Reno setuju untuk bertemu, meskipun nada suaranya terdengar ragu.
Sarah tiba di taman lebih awal, duduk di bangku yang menghadap danau kecil. Ia mengingat banyak kenangan indah yang pernah mereka bagikan di tempat ini. Perlahan-lahan, perasaan gugup dan cemas mulai menguasai dirinya. Namun, Sarah tahu bahwa ia harus tetap kuat.
Ketika Reno tiba, Sarah melihat wajahnya yang tampak tegang. Mereka duduk bersebelahan dalam keheningan sejenak, sebelum akhirnya Sarah memulai pembicaraan. Dengan suara gemetar namun penuh tekad, Sarah mulai mengutarakan perasaannya.
“Reno, akhir-akhir ini aku merasa ada yang berubah antara kita. Aku merasa kamu semakin jauh dan sulit dihubungi. Aku melihat kamu sering bersama dengan gadis lain. Aku perlu tahu, ada apa sebenarnya?” kata Sarah, menatap langsung ke mata Reno.
Reno tampak terkejut sejenak, namun kemudian menghela napas panjang. Ia mengalihkan pandangannya dari Sarah, seakan mencoba menghindari kontak mata. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, Reno akhirnya berbicara.
“Sarah, aku minta maaf kalau aku membuatmu merasa seperti ini. Sebenarnya, aku juga merasa bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya padamu, tapi aku rasa kita perlu bicara tentang hubungan kita,” kata Reno dengan suara yang rendah.
Hati Sarah mulai terasa semakin berat. Ia tahu bahwa apa yang akan diungkapkan Reno tidak akan mudah untuk diterima. Namun, ia tetap mendengarkan dengan penuh perhatian.
“Aku bertemu dengan Rina, gadis dari fakultas lain, saat bekerja pada proyek terakhir. Awalnya kami hanya teman kerja, tapi seiring waktu, perasaanku mulai berubah. Aku merasa nyaman bersamanya dan… aku tahu ini salah, tapi aku mulai menjalin hubungan dengannya. Aku benar-benar minta maaf, Sarah. Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya padamu,” ungkap Reno dengan suara penuh penyesalan.
Air mata mulai mengalir di pipi Sarah. Meski hatinya terasa hancur, ia berusaha untuk tetap tenang. Dengan suara yang bergetar, Sarah berkata, “Jadi, kamu berselingkuh? Kamu mengkhianati kepercayaan yang kita bangun selama ini?”
Reno menundukkan kepalanya, tak mampu menjawab. Keheningan yang mencekam mengisi udara di antara mereka. Sarah merasa dunia seakan runtuh di hadapannya. Semua kenangan dan impian yang mereka bangun bersama kini terasa hampa.
Setelah beberapa saat, Sarah berdiri dan menghapus air matanya. Dengan suara yang lebih tegas, ia berkata, “Aku tidak bisa terus begini, Reno. Aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa menerima pengkhianatan ini. Kita harus mengakhiri hubungan ini.”
Reno mengangguk pelan, tampak menyesal dan sedih. “Aku mengerti, Sarah. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud menyakitimu.”
Sarah menatap Reno untuk terakhir kalinya sebelum berbalik dan berjalan menjauh. Langkahnya terasa berat, namun ia tahu bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuk dirinya. Meskipun hatinya hancur, Sarah merasa sedikit lega karena akhirnya ia mendapatkan jawaban yang selama ini ia cari.
Malam itu, Sarah pulang ke kosannya dengan perasaan campur aduk. Ia merasakan kesedihan yang mendalam, namun juga ada perasaan lega karena telah menghadapi kenyataan. Sarah tahu bahwa perjalanan ini belum berakhir, namun ia bertekad untuk tidak menyerah. Ia akan menemukan kekuatan dalam dirinya untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
Hari-hari berikutnya, Sarah memfokuskan dirinya pada kegiatan-kegiatan positif di kampus. Ia mulai terlibat lebih aktif dalam organisasi mahasiswa dan berbagai proyek sosial. Meskipun perasaan sedih dan kecewa masih sering datang, Sarah perlahan-lahan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil yang ia lakukan.
Teman-temannya terus memberikan dukungan yang luar biasa. Mereka selalu ada untuk mendengarkan dan menghibur Sarah. Dengan bantuan mereka, Sarah mulai menyadari bahwa ia tidak sendiri dalam perjalanan ini. Ia memiliki orang-orang yang peduli dan siap membantunya kapan pun ia butuhkan.
Sarah tahu bahwa proses penyembuhan ini akan memakan waktu, namun ia bertekad untuk terus maju. Ia tidak akan membiarkan pengkhianatan Reno menghancurkan hidupnya. Sarah akan bangkit dan menemukan kebahagiaan serta kedamaian dalam dirinya sendiri. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, namun Sarah yakin bahwa di ujung jalan, ia akan menemukan cahaya yang selama ini ia cari.
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!