Kelenteng ini letaknya di daerah Bongsari, Semarang, tepatnya Jalan Simongan Raya 129. Mudah sekali untuk menuju ke sana, bahkan bagi pengunjung dari luar kota.
Dari Bandara Ahmad Yani, dapat dicapai melalui Jalan Pamularsih Raya kemudian masuk ke Jalan Simongan. Jarak yang dilalui sekitar 3,6 km dengan waktu tempuh sekitar 18 menit. Kalau dari Stasiun Tawang, jaraknya sekitar sekitar 6 km, dengan waktu tempuh sekitar 21 menit. Rute yang dilewati antara lain Jalan Letjen. Suprapto, Jalan Pemuda, JalanDr. Sutomo, Jalan Kaligarang dan masuk ke Jalan Simongan.
Sedangkan dari pusat kota, Simpang Lima, jaraknya sekitar 3,7 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Rutenya melalui Jalan Veteran, Jalan Kaligarang dan masuk ke Jalan Simongan.
Sebelumnya masuk ke area parkir yang luas, kita melewati loket dan membayar karcis masuk. Penulis lupa berapa harganya karena waktu itu dibayari oleh teman.. 🙂
Saat masuk, terlihat ramai sekali pengunjung. Tampak beberapa bangunan didominasi oleh warna merah dengan gaya arsitektur oriental. Salah satu bangunan memiliki teras dengan lantai agak tinggi dan luas. Teras tersebut dipakai sebagai panggung hiburan masyarakat. Waktu itu seorang penyanyi sedang membawakan sebuah lagu. Setelah dua sampai tiga lagu, pengunjung dihibur dengan atraksi barongsai.
Ada pula bangunan tempat berfoto ala film film kungfu lengkap dengan kostumnya. Untuk masuk ke sana, pengunjung  harus membeli lagi tiket khusus.
Pada satu bangunan, sepertinya yang paling besar, terdapat informasi tentang shio (zodiak Thionghoa). Di seberangnya, tampak bangunan semacam gerbang dengan pintu berwarna merah dengan list warna kuning.
Di antara kedua bangunan ini, menjulang tinggi patung Laksamana Zheng He, lebih dikenal dengan nama Cheng Ho. Tingginya sekitar sepuluh meter. Di bagian dasar patung, bisa kita lihat autobiografi beliau. Di situ tertulis “Laksamana Agung Zheng He, 1371-1435, Sang Duta Perdamaian”.
Untuk berkeliling di hampir semua area kelenteng, diperlukan waktu kurang dari setengah hari. Pada saat siang, di bagian tengah pelataran terasa lumayan panas. Untungnya ada banyak pohon di sekeliling pinggirnya, terutama di bagian sebelah barat. (Ell)
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!