Fina duduk di bangku taman kampus, menyerap kehangatan matahari pagi sambil menikmati jeda sejenak dari kesibukan tugas akhir. Di sebelahnya, Rani dengan semangat membuka laptopnya untuk memperlihatkan perkembangan proyek pengabdian masyarakat yang sedang mereka jalankan. Mereka berdua telah kembali mengajar di SMA tempat Fina PPL dulu, dan pengalaman itu memberi semangat baru bagi Fina.
“Fina, lihat, kita mendapat respons positif dari sekolah. Mereka sangat puas dengan kontribusi kita,” kata Rani sambil tersenyum lebar.
“Syukurlah. Ini benar-benar pengalaman yang berharga,” jawab Fina, matanya bersinar penuh semangat. “Aku senang bisa kembali dan melihat perkembangan siswa-siswa kita, terutama Julian.”
Fina dan Rani berangkat ke sekolah dengan hati riang. Hari ini mereka akan mengadakan sesi mentoring khusus untuk siswa kelas XI yang membutuhkan bantuan tambahan. Fina tidak sabar untuk melihat bagaimana Julian berkembang.
Ketika mereka tiba di sekolah, suasana ramai seperti biasa. Fina berjalan menuju ruang kelas dengan senyum lebar, diiringi tatapan antusias para siswa. Julian, yang duduk di barisan tengah, langsung menyambut dengan anggukan penuh semangat.
“Selamat pagi, anak-anak! Hari ini kita akan melanjutkan materi tentang menulis esai,” kata Fina dengan suara ceria. “Kalian bisa membagi pengalaman atau pemikiran kalian tentang topik yang diberikan.”
Sesi kelas berjalan lancar. Fina mengamati Julian yang tampak semakin percaya diri dalam menulis dan menyampaikan idenya. Setelah kelas berakhir, Julian mendekati Fina dengan secarik kertas di tangannya.
“Kak Fina, ini esai yang aku tulis. Aku berharap bisa mendapatkan masukan dari Kakak,” kata Julian dengan mata berbinar.
Fina membaca esai tersebut dengan seksama. Tulisannya matang, penuh dengan pemikiran yang mendalam. “Julian, ini luar biasa. Kamu benar-benar memiliki potensi besar. Teruslah menulis dan mengembangkan ide-idemu.”
Julian tersenyum lebar. “Terima kasih, Kak Fina. Bimbingan Kakak sangat berarti bagiku.”
Sementara itu, di kampus, Fina dan Rani menghadapi tantangan baru dengan tugas akhir mereka. Mereka harus mengerjakan penelitian yang cukup kompleks, namun semangat Fina tetap terjaga berkat pengalaman mengajarnya.
Malam itu, di perpustakaan kampus, Fina dan Rani bekerja keras menyelesaikan bab demi bab tugas akhir mereka. Rani berhenti sejenak dan menatap Fina. “Kamu benar-benar menginspirasi, Fin. Aku melihat bagaimana kamu bisa membagi waktu dan tetap bersemangat.”
Fina tersenyum lembut. “Terima kasih, Rani. Aku hanya merasa bahwa ini adalah panggilan hidupku. Aku ingin menjadi guru yang bisa menginspirasi seperti guru-guru yang pernah menginspirasiku.”
Mereka berdua kembali fokus pada tugas mereka. Hari-hari berlalu, dan Fina menemukan bahwa keterlibatannya di sekolah memberi dampak positif tidak hanya pada para siswa, tapi juga pada dirinya sendiri. Ia belajar untuk lebih bijaksana dalam mengelola waktu dan emosi.
Suatu hari, kepala sekolah memanggil Fina ke ruangannya. “Fina, saya sangat terkesan dengan dedikasi Anda. Kami ingin menawarkan posisi guru tetap di sini setelah Anda lulus nanti.”
Fina terkejut sekaligus gembira. Ini adalah kesempatan besar yang selama ini ia impikan. “Terima kasih banyak, Pak. Ini adalah kehormatan besar bagi saya.”
Kepala sekolah tersenyum. “Kami yakin Anda bisa memberikan banyak kontribusi positif di sini.”
Fina merasa sangat bersyukur. Tawaran ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasinya. Namun, ia juga tahu bahwa masih banyak yang harus dipelajari dan dikerjakan. Malam itu, ia duduk di balkon rumahnya, merenungi perjalanan yang telah ia tempuh.
Pesan dari Julian yang masuk ke ponselnya membawanya kembali ke realita. “Kak Fina, terima kasih atas semua bimbingan Kakak. Aku berhasil meningkatkan nilainya di hampir semua mata pelajaran.”
Fina tersenyum bangga. “Syukurlah, Julian. Teruslah berjuang dan jangan pernah berhenti bermimpi.”
Dengan semangat dan tekad yang semakin kuat, Fina siap melangkah ke babak baru dalam hidupnya. Jalan menuju kebijaksanaan memang penuh tantangan, tapi Fina yakin ia bisa melewatinya dengan baik. Ia tidak hanya menjadi cahaya bagi para siswa, tetapi juga menemukan cahayanya sendiri dalam profesi yang ia cintai.
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!