Kabupaten Kuningan memiliki potensi yang sangat besar khususnya di sub sektor perkebunan. Hasil kebun semuanya ada, walaupun perlu ditingkatkan, misalnya lada hitam, kapulaga, jahe merah maupun kopi. Selain itu, ada juga bawang goreng yang sudah berhasil tembus pasar Australia.
Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Kuningan Acep Purnama pada acara peresmikan UMKM Expo dan Pesona Kopi Kuningan Menuju Pasar Global di Desa Wisata Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Sabtu (18/12).
“Bahkan untuk kopi, Kuningan sudah mampu mengirim pesanan kopi dari Amerika sebanyak 2 ton. Ini mengingatkan saya pada era kejayaan kopi di Kuningan sekitar 20 tahun lalu, di mana Kuningan merupakan penghasil kopi terbesar di Jawa Barat,” ujar Bupati Acep.
Menurutnya, melalui Program Perhutanan Sosial, petani bisa melakukan budidaya tanaman produktif di hutan milik pemerintah, dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup(KLH). Pihaknya akan mewujudkan kembali Kabupaten Kuningan sebagai sentra penghasil kopi
“Lahan milik pemerintah sudah bisa ditanami. Dulu takut, sekarang sudah ada pemikiran kolaborasi. Jadi tumbuhan di atas kita tegakkan, dan kita jaga di bawahnya dengan ditanami jahe maupun kopi,” kata Acep lagi.
Lanjutnya, hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa karena ada ribuan hektar lahan yang bisa ditanami tanaman produktif.
Terkait UMKM Expo, Acep berharap ajang pameran UMKM Kuningan ini bisa digelar tiap tahun, bahkan per semester kalau dianggap perlu.
“Saya harap ini dijadikan agenda tahunan atau dua kali setahun. Semua itu merupakan bagian dari target Kabupaten Kuningan menjadi kota yang maju, makmur, agamis, dan pinunjul yang berbasis pedesaan,” pungkas Acep.(*/kop/dwi)