Kota Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, memiliki berbagai daya tarik wisata yang memukau. Salah satu yang paling terkenal adalah Jembatan Ampera. Menghubungkan Seberang Ilir dan Seberang Ulu yang dipisahkan oleh Sungai Musi, Jembatan Ampera tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang. Berikut ini ulasan tentang sejarah, keindahan, dan pesona Jembatan Ampera.
Sejarah Jembatan Ampera
Jembatan Ampera dibangun pada era pemerintahan Presiden Soekarno dan diresmikan pada 1965. Awalnya, jembatan ini diberi nama Jembatan Bung Karno sebagai penghormatan kepada presiden pertama Indonesia. Namun, setelah peristiwa politik pada 1966, namanya diubah menjadi Jembatan Ampera yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Jembatan ini memiliki panjang 1.117 meter dan lebar 22 meter. Keistimewaan utama dari Jembatan Ampera adalah bagian tengahnya yang bisa diangkat untuk memungkinkan kapal besar melintas di bawahnya. Namun, sejak tahun 1970-an, mekanisme pengangkatan ini tidak lagi berfungsi karena alasan teknis dan keamanan.
Keindahan Jembatan Ampera
Jembatan Ampera bukan hanya berfungsi sebagai infrastruktur penting, tetapi juga sebagai landmark yang menambah keindahan Kota Palembang. Pada malam hari, jembatan ini diterangi oleh lampu-lampu yang berwarna-warni, menciptakan pemandangan spektakuler yang memikat para wisatawan. Selain itu, pemandangan dari atas jembatan yang menghadap ke Sungai Musi juga sangat menakjubkan, terutama saat matahari terbenam.
Pesona Wisata Jembatan Ampera
Selain berfungsi sebagai jalur transportasi, Jembatan Ampera juga menjadi daya tarik wisata yang populer. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan indah dan berfoto dengan latar belakang jembatan. Di sekitar Jembatan Ampera, terdapat banyak tempat wisata menarik seperti Benteng Kuto Besak, pasar terapung, dan berbagai restoran yang menawarkan hidangan khas Palembang, seperti pempek dan pindang.
Fakta Menarik Tentang Jembatan Ampera
1. Desain Arsitektur: Jembatan Ampera dirancang dengan gaya arsitektur modern pada zamannya dan menggunakan teknologi canggih yang memungkinkan bagian tengahnya diangkat.
2. Warna Ikonik: Awalnya, Jembatan Ampera dicat dengan warna abu-abu, tetapi kemudian diubah menjadi warna merah menyala yang membuatnya semakin mencolok dan mudah dikenali.
3. Perbaikan dan Pemeliharaan: Meskipun tidak lagi bisa diangkat, jembatan ini tetap mengalami perbaikan dan pemeliharaan rutin untuk menjaga kelayakan strukturnya.
Jembatan Ampera adalah ikon Kota Palembang yang kaya akan sejarah dan pesona. Dengan keindahannya yang memukau, terutama di malam hari, serta berbagai tempat wisata menarik di sekitarnya, Jembatan Ampera menjadi destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Palembang. Selain itu, sebagai saksi bisu perkembangan kota, Jembatan Ampera juga menjadi simbol kebanggaan dan kekuatan masyarakat Palembang.
Siap menerima info dan artikel menarik langsung di email Anda?
Ayo, bergabung sekarang! Gratis!