Bakauheni Harbour City: Proyek Strategis Nasional yang Memajukan Pariwisata dan Ekonomi

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan perannya sebagai Agen Pembangunan melalui proyek strategis Bakauheni Harbour City (BHC). Proyek ini diharapkan menjadi destinasi pariwisata terintegrasi dan pusat ekonomi baru di sekitar pelabuhan.

Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa Bakauheni Harbour City (BHC) merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan wilayah Lampung Selatan, termasuk Pelabuhan Bakauheni. Diharapkan, BHC dapat menjadi hub pariwisata maritim unggulan, mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan. Selanjutkan akan menciptakan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengembangan BHC juga akan terhubung dengan jalur pariwisata domestik di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Lampung.

Shelvy menekankan bahwa proyek ini merupakan inisiatif untuk mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Bakauheni Harbour City diinisiasi untuk meningkatkan pariwisata domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di Sumatera,” ujar Shelvy.

Inisiatif ASDP dengan Pemprov Lampung dan mitra kerja lainnya dalam pengembangan BHC, akan berdampak luas pada kemajuan sektor pariwisata Lampung. Hal ini dapat terwujud berkat dukungan penuh dari Kementerian BUMN. Shelvy mengungkapkan bahwa pengembangan Bakauheni Harbour City (BHC) merupakan salah satu target perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, yang dapat direalisasikan di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari Pak Menteri Erick dalam proyek BHC ini, di mana ASDP tidak hanya meningkatkan pelayanan dan memastikan kelancaran akses transportasi, tetapi juga terus berekspansi dalam pengembangan kawasan yang memajukan pariwisata dan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya,” jelasnya.

Dukungan Masyarakat dan Menteri BUMN

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan terhadap proyek ini. “Potensi luar biasa yang dimiliki Bakauheni perlu terus dikembangkan. Investasi yang telah kita tanamkan memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat agar proyek ini dapat berjalan lancar,” katanya.

Menteri Erick juga menekankan pentingnya proyek BHC sebagai ekosistem berkelanjutan dalam mendukung UMKM dan melestarikan budaya Lampung. “Saya berharap proyek BHC ini dapat menjadi sebuah ekosistem berkelanjutan, terutama dalam mendukung UMKM dan budaya Lampung,” tambahnya.

Hingga Agustus 2024, tercatat bahwa total pengunjung Siger Park mencapai 117.168 unit kendaraan, dengan rincian 48.068 unit motor dan 69.100 unit mobil. Sementara, pengunjung Krakatau Park periode Januari-Juli 2024 mencapai 37.893 orang, dengan jumlah tertinggi pada April sebanyak 11.148 orang.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai ASDP telah mempersiapkan konsep peningkatan pelayanan dengan baik. Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan-pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront kawasan BHC.

“Empat pilar utama seperti proses bisnis, pengetahuan produk, infrastruktur, dan keramahan harus bersinergi untuk meningkatkan pelayanan. ASDP telah siap menghadirkan pilihan bagi pengguna jasa dalam meningkatkan pelayanan pelanggan,” ujar Tulus.

Proyek Bakauheni Harbour City mencakup berbagai fasilitas modern, termasuk pelabuhan penyeberangan, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan area komersial. Lokasinya yang strategis di pintu gerbang Sumatra diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, ASDP berkomitmen bahwa Kawasan Terintegrasi BHC ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat daerah.

Dari 2024 hingga 2028, diproyeksikan bahwa operasionalisasi PSN akan menyerap 104 tenaga kerja, termasuk tenaga kebersihan, keamanan, petugas parkir, pemeliharaan lansekap, teknisi, petugas ticketing, kesehatan, layanan pelanggan, dan pemeliharaan infrastruktur.

Selain itu, serapan IKM atau UMKM pendukung PSN tahun 2028 diperkirakan mencapai 53 unit usaha dalam industri kreatif, makanan, minuman, pakaian, dan transportasi. Pada 2024, total serapan tenaga kerja telah mencapai 874 orang, termasuk 155 orang dalam masa operasional dan 685 orang dalam masa konstruksi.

Tahapan Pembangunan Kawasan Bakauheni Harbour City

Tahap I, pada 2022-2025, mencakup pengembangan area seluas 41,9 hektare dengan fokus pada pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan seperti pembangunan theme park dan komersial UMKM.

Tahap IB, pada 2026-2030, mencakup areal seluas 22,8 hektare dengan fokus pada pengembangan hotel di Distrik 3 dan area komersial pendukung.

Periode 2031-2040 menjadi Tahap II. Tahap ini mencakup 64 hektare dengan fokus pada peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri.

Tahap III, pada 2041-2061, mencakup luasan 31,2 hektare dengan fokus pada keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan. Total luas lahan untuk pengembangan BHC hingga tahun 2061 mencapai 160 hektare dengan total investasi diperkirakan sebesar Rp 4,7 triliun.